Kamis, 24 Agustus 2017

Salahkan aku, jangan Jilbab ku


Aku tidak memandang hina pakaian yang kalian pakai sekarang, karena aku pernah memakainya dulu. 
Ketika kau pertanyakan hijabku, bolehkah aku pertanyakan Islam yang ada pada dirimu tanpa hijab diatas kepalamu? 
Hijabku bukan untuk menunjukkan bahwa diriku lebih baik. Akan tetapi, hijabku untuk memperbaiki diri yang jauh dari kata baik. 
Firman Allah SWT:
"Wahai Nabi, suruhlah istri-istrimu, anak-anak perempuanmu yang beriman, supaya melabuhkan pakaiannya lagi menutup seluruh tubuhnya (semasa mereka keluar). Cara yang demikian lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan baik-baik)  maka dengan itu mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah SWT adalah maha pengampun lagi maha mengasihi." (Al-Ahzab: 59)
Jika engkau berjilbab dan ada orang yang mempermasalahkan akhlaqmu katakanlah kepada mereka "bahwa antara jilbab dan akhlaq adalah 2 hal yang berbeda".
Berjilbab adalah murni karena perintah Allah, wajib untuk wanita muslim yang telah baligh tanpa memandang akhlaqnya baik atau buruk. Sedangkan,  akhlaq adalah budi pekerti yang bergantung pada pribadi masing-masing. 
Jika seorang wanita berjilbab melakukan dosa atau pelanggaran, itu bukan karna jilbab nya, namun karna akhlaqnya. 
"yang berjilbab belum tentu berakhlaq mulia, namun yang berakhlaq mulia pasti berhijab. " wallahu'alam
Dan jika sifat dan sikapku masih ada yang salah, itu semua murni salahku. 
Jika aku masih berbuat dosa dan khilaf, itu juga murni atas kelemahan imanku. 
Jadi jangan pernah menyalahkan Hijabku, salahkan aku yang Masih fakir ilmu. 
Aku hanyalah manusia biasa yang jauh dari kata sempurna. Aku masih belajar menuju jalan nya Allah. 
"Semua butuh proses karena kupu-kupu pun pernah melalui proses menjijikan sebelum menjadi indah"



Semoga bermanfaat 😊

Tidak ada komentar:

Posting Komentar